Jumat, 24 Juli 2020

KISAH PEMUDA DENGAN 3 BUAH TERONG




Bismillahirahmanirahim,


Teman-teman Rahimakumullah, bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat Iman dan Islam sehingga sampai detik ini kita masih dipercaya untuk tetap menjalankan tugas dari Illahi rabbi menyempurnakan tugas kehidupan yang telah tercatat di lauhil mahfuz setiap takdir baik itu Jodoh, Rezeki sampai Maut merupakan hak dari segala hak preogratif sang pencipta Allah SWT.

Bersyukur Alhamdulillah kita masih diberikan kenikmatan Iman dan semoga sampai akhir hayat dikandung badan Iman tersebut masih bersinar sehingga kita mampu menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir didalam kubur Aminn, mengingat firman Allah SWT QS. Ali Imran : 102

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam"


Allah SWT izinkan saya membahas suatu kisah pada zaman Tabiin yaitu seorang pemuda yang terkenal sebagai orang yang selalu menjalankan praktik maksiat segala macam dosa apapun telah ia jalankan, tiba saatnya Allah SWT sang maha pencipta Rabbul alamiin meneteskan cahaya hidayah kepada siapapun hambaNya tanpa terkecuali pemuda yang satu ini.

Pemuda tersebut telah menemukan titik dimana ia letih akan aktivitias dosa-dosanya, tumpukan demi tumpukan kehinaan dosa telah dia tabung seolah peribahasa manusia tidak akan berhenti memakan sampai mulut tersumpal tanah, tapi pemuda ini seperti mendapat sinyal kasih sayang oleh dzat yang ubun-ubun ada ditanganNya. 

Suatu hari pemuda tersebut pergi ke suatu Masjid yang bernama Masjid At Taubah, ia telah menguatkan tekat didalam jiwanya untuk berhijrah meniggalkan segala dosa dan berjalan menuju Allah SWT. ia tahu jika sang hamba mendekat ke RabNya dengan berjalan maka Rab akan mendekat seperti berlari sungguh tiada sang pencipta yang yang kasih sayangNya melebihi murkaNya Allah Ar Rahman Ar Rahiim.

Setiba di Masjid At Taubah sang pemuda tadi menemui Syaikh (Guru) di Masjid tersebut, berkata sang pemuda "Ya Syaikh, izinkan saya menjadi muridmu, saya mau menimba Ilmu padamu" sang pemuda menjelaskan asal muasal kehendaknya untuk membulatkan tekad mendekat kepada sang Rabbi. Syaikh berkata "Hai pemuda, kau boleh saja belajar disini, tapi perlu aku sampaikan, aku ini orang miskin, setiap hari aku hanya makan 3 butir kurma dan air putih saja, tidak lebih dari itu. apakah engkau bisa menerimanya?", pemuda menjawab "Saya tidak keberatan syaikh, saya terima apapun yang ada yang terpenting saya bisa mengenal tuhan saya dan beribadah kepadanya", singkat cerita pemuda tadi resmi menjadi santri sang Syakih.

3 hari berlalu, syaiton mulai beraksi membisiki secara halus kealam fikiran pemuda itu. menghasut agar pemuda tadi memberikan makan kepada sang guru, setan berkata "apakah kau tidak kasihan gurumu itu sudah bertahun-tahun hanya memakan kurma saja dan air putih?" pemuda itu merasa iba dan ingin membahagiakan sang guru walaupun hanya sebatas makanan saja. ketika itu pemuda meminta izin untuk berjalan-jalan keluar masjid dan dibolehkan oleh sang guru.

Syaitan yang gigih membisikkan ketelinga dan hati si pemuda itu sepertinya mulai semangat karena tanpa disadari perlahan pemuda itu mulai menurutinya. tiba disalah satu rumah dekat Masjid ia melihat celah dalam rumah ada tiga orang wanita yang tidak menggunkan hijab, sontak pandangannya segera ia alihkan karena bukan itu tujuan ia keluar Masjid. ketika tiba di rumah yang kedua yang jaraknya agar sedikit jauh dari Masjid ia melihat ada rumah yang kosong tidak ada orangnya namun tercium aroma masakan sedap diarah dapur belakang, ia segera bergegas kearah dapur untuk mengeceknya.

Setibanya masuk kedalam dapur rumah yang sedang tidak ada orang itu, ia melihat diatas tungku kompor yang tertutup panci ia membukanya, ketika dibuka makin santer aroma masakan lezat cita rasa sayur terong dirumah tersebut. disini syaiton membisikan ditelinganya "Hai pemuda kau coba saja dulu, kalau enak segera bawa pulang bagi lah gurumu", seketika pemuda tersebut mencicipi terong tersebut, dicuilnya terong tersebut dan mulai lah dimasukan kedalam mulutnya dan dikunyahnya terong tersebut. pada saat itu ada bisikan baik dalam dirinya yang mengingatkan bahwa saat ini ia sedang berhijrah kalau mengulang kesalahan mencuri apa bedanya dengan masa lalu.

Sontak segera ia muntahkan cuilan terong itu ke tanah, ketakutan memuncak dalam benaknya pemuda itu lari sekencang-kencangnya dengan perasaan takut pada Allah SWT pulang ke Masjid At Taubah. Setiba di Masjid ketika itu sang syaikh sedang mengajar ilmu agama ke santri yang lain lalu ia bergabung seperti biasa dengan membawa hati gundah sekaligus takut akan hijrahnya jika ditolak Allah SWT.

Sehabis kajian sang syakih menerima tamu masyarakat yang seperti biasa beliau dipercaya untuk memberikan fatwa dan konsultasi dalam hukum agama disana, ketika itu ada 2 orang yang bertamu satu orang wanita muda, cantik dengan menggunakan cadar di wajahnya dan satu orang laki-laki tua yang menemaninya, namun orang tua tersebut hanya menunggu dipelataran masjid tidak ikut masuk.

Perbincangan wanita muda itu dengan sang syaikh cukup lama sehingga pemuda tadi mendengar sang guru memanggilnya "Ya Pemuda Taal (kesini)", segeralah pemuda itu bergegas menghampirinya karena patuh perintah sang guru. Syaikh bertanya "Hai pemuda aku ada 2 pertanyaan kau harus jawab jujur, pertama apakah engkau pernah menikah?", Pemuda menjawab "Belum Syakih", Syakih melanjutkan pertanyaan "Kau jawab jujur, apakah engkau ingin menikah?", sang pemuda terdiam dan bergumam dalam hati kalau dia tak mungkin menikah, saat ini makan saja masih ikut dengan gurunya yaitu kurma 3 butir perhari dan air putih saja, pemuda itu menjawab "Ya Syaikh, bagaimana mungkin aku bisa menikah, sekarang saja hidup saya bergantung dengan engkau, saya mustahil untuk menikah".

Syaikh tersebut menyambut dengan husudzon berkata "Pemuda kau tak perlu fikirkan itu, duduklah, lihatlah tamuku ini warga penuduk disini ia telah ditinggal wafat oleh suaminya dan saat ini ia sudah melewati masa iddahnya. apakah engkau mau menjadi suaminya?", sang wanita tadi ditanya "apakah engkau mau menjadi istri santriku ini?", wanita tadi menunduk tanda setuju. sang pemuda juga setuju dan singkat cerita orang tua yang didepan masjid tadi ialah wali daripada wanita ini sehingga cukup menjadi syarat dilakukannya akad pernikahan.

Setelah remsi menjadi seorang suami pemuda itu dinasehati dang guru agar menjadi kepala rumah tangga yang baik dan mencontoh teladan Rasulullah SAW. sang syaikh juga menawarkan tetap bisa menimba llmu di Masjid At Taubah kapan saja. 

Pulang lah sang pemuda dengan istri yang baru dinikahkan itu. melewati rumah yang pertama tadi sang pemuda mulai khawatir jangan-jangan ia wanita 3 orang yang tak sengaja dilihatnya ternyata bukan, kemudian didalam perjalanan mau melewati rumah yang kedua sang pemuda deg-degan takut jangan - jangan rumah yang tak jadi ia curi terongnya tadi itu rumah sang istri, pemuda tadi mempercepat langkah, ketika itu sang istri memengang erat tangan pemuda itu dan berkata "Sayang kamu mau kemana kita sudah sampai, ini rumah kita" ditunjuklah rumah yang tadi pemuda itu masuk tanpa izin pemilik rumah, rasa takut menyelimuti hati sang pemuda.

Setiba di ruang tamu pengantin baru ini duduk sejenak sang istri menawari suaminya untuk makan "Sayang aku tahu kamu lapar ya? sebentar aku siapkan makan untukmu ya", kembali detak jantung pemuda itu berdetak seperti ingin copot rasanya. terdengarlah suara teriakan sang istri dari dalam dapur "Ya Allah siapa yang mencuri masakanku ini, aku sengaja memasaknya untuk suamiku" gaduh di dalam dapur. sang pemuda tadi mendekat dan menenangkan istrinya seraya berkata "wahai istriku kau tenanglah sejenak, duduklah, aku ingin bercerita" sang pemuda itu bercerita dengan sejujur-jujurnya tentang siapa dirinya sehingga ia menuruti syaitan untuk mencuri makanan di warga sekitar untuk sang guru.

Pemuda tersebut berkata "Sayang, aku sudah ceritakan semuanya aku lah orang yang mencuri masakanmu itu, aku berdosa aku mohon maaf, tapi perlu kamu ketahui aku tidak sempat menelannya segera aku muntahkan aku sungguh takut dengan Allah SWT". sang istri begitu mendengar kejujuran sang suami mengaku akan kesahalan-kesalahannya yang begitu detil dan gamblang tak ingin berlama-lama menjawab "Sayang, Demi Allah, Secuil terong yang kau curi itu lalu kau muntahkan karena takut pada Allah SWT, kini Allah yang maha pemilik segalanya telah membalas kelakuanmu itu" pemuda bertanya "apa balasannya", "kau tahu karena ketakutan pada Allah itu kini Allah ganti dengan terongnya, pancinya, dapurnya, rumahnya dan pemilik rumah itu menjadi milikmu" Masya Allah...Masya Allah... Masya Allah...

Sungguh indah rencana dan takdir Allah, semoga kita bisa ambil pelajaran akan hijrahnya seorang hamba dengan totalitas hijrah Allah berikan jauh dari apa yang tak terduga..

Alhamdulillah..

Wassalamualaikum,
Al Fakir,


-mht

Senin, 20 Juli 2020

2 JAWABAN TELAK RASULULLAH SAW MENGENAI PERISTIWA ISRA MIRAJ





Bismillahirahmanirahim, 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Teman-teman yang dirahmati dan diberkahi Allah SWT, Alhamdulllah segala puja puji syukur kita panjatkan pada Dzat yang telah menciptakan segalanya tanpa terkecuali termasuk kita sebagai hamba manusia berakal serta beriman sudah sepatutnya kita ucapkan Alhamdulillahirobil alamiin Segala Puja Puji hanya kepada Allah SWT.

Sholawat teriring salam pun tak luput kepada manusia sempurna pilihan Allah SWT kekasih Nya yang dengan bersholawat kepadanya 1 kali dibalas 10 pahala oleh Allah SWT sebagimana kita ketahui bahwa “Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula'." (HR Ahmad).


Dan sebagaimana yang Kalamullah dalam Al Quranul Kariim QS. Al Ahzab : 56, " Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".

Kali ini hati saya tergerak untuk berbagi kisah nyata yang telah dialami oleh Baginda Rasulullah SAW setelah beliau selesai menjalani peristiwa bersejarah sepanjang kehidupan manusia yaitu Isra Miraj. Dalam peristiwa tersebut sebagai hujjah kuat mengapa kita diwajibkan melaksanakan Sholat 5 Waktu sebagai bentuk ke-taqwaan pada Allah Subhanahu wataala. Menurut Tafsir Ibnu Katsir "takwa" adalah menaati Allah SWT dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Senantiasa mengingat Allah SWT serta bersyukur kepada-Nya tanpa ada pengingkaran (kufr) di dalamnya (sumber wikipedia.org).

Dua Jawaban Rasulullah SAW sebagai argumentasi yang sangat kuat dan tak terbantahkan kepada Kaum Qurasy yang senantiasa menghina, mengolok-olok, menfitnah serta mem-bully  Rasulullah SAW dengan hinaan yang tak pantas dan sangat merendahkan.

Ketika selesai peristiwa Baginda Isra (Diberangkatkan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsho di Palestina) dan Miraj (Dari Masjidil Aqsho ke Sidratil Muntaha), Rasulullah didampingi oleh Malaikat Jibril Alaihissalam (AS) menuju langit ketujuh, sesampainya di Sidratil Muntaha Jibril AS tidak dapat melanjutkan perjalanan karena keterbatasan wilayah yang diberikan Allah kepadanya maka Manusia Mulia ini Rasulullah Muhammad SAW naik ke arsy Allah seorang diri tanpa ditemani Jibril AS. 

Pertemuan antara Sang Pencipta segalanya Allah SWT dengan KekasihNya Muhammad SAW disaat itu terjadi ada beberapa perbedaan pendapat dikalangan ulama ada yang mengatakan Rasulullah Melihat Allah SWT secara nyata ada pula yang berpendapat tidak melihat secara nyata (wallahualam bishowaf). Singkat cerita pada peristiwa itu juga melibatkan para Nabi, awalnya 50 waktu diperintahkan akhirnya terjadi permohonan keringanan dan saran Nabi Musa AS yang disampaikan ke Rasulullah. Akhir cerita Nabi Muhammad SAW merasa malu untuk kembali meminta keringan lagi atas 5 waktu yang telah Allah SWT setujui.

Merujuk pada QS. Al Isra : 1

   سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat".

Selepas pulang ke Masjidil Haram, Baginda Rasulullah SAW terduduk memikirkan peristiwa yang begitu mengagungkan tiba-tida datang mendekat Abu Jahal (Bapak kebodohan/dungu) menghampiri seraya berkata : "Ya Muhammad apa yang sedang kau risaukan, sepertinya kau bermurung?" Rasul menjawab dengan polos dan bersih hati serta menceritakan hal-hal secara detil kepada Abu Jahal tentang peristiwa Isra Miraj. 

Kedengkian, kebencian Abu Jahal terhadap dakwah Nabi begitu kentara ia menggangap inilah momentum mempermalukan Nabi Muhammad di seluruh penduduk Makkah kala itu. ia berkata pada Nabi "Hai Muhammad bagaimana jika ceritamu ini kita siarkan keseluruh penduduk Makkah?" Nabi pun menyetujuinya lagi-lagi dengan hati yang bersih dan berharap seluruh manusia mengikuti jalan kebenaran yang haqiqi yaitu beriman pada sang pencipta Allah SWT.

Dikumpulkannya penduduk Makkah dan Abu Jahal seperti memberi panggung pada Nabi untuk bercerita seluas-luasnya, sedetil-detilnya tetang peristiwa yang dialami. Nabi pun memulai bercerita dari awal hingga akhir Isra Miraj tanpa kurang satu apapun telah keluar dari lisan manusia mulia itu, hingga akhirnya Allah SWT menetapkan kewajiban Sholat 5 waktu kepada kaum muslimin. setelah selesai berkisah Abu Jahal yang memang kotor hati, dengki, benci kepada dakwah Nabi berkata pada penduduk Makkah "Apakah kalian percaya cerita Muhammad? mana mungkin itu terjadi mustahil, kami saja jika ke Palestina (Masjid Al Aqsho) dengan tunggangan kuda terbaik itu bisa berbulan-bulan bisa 3 bulan, Muhammad ini sudah berhayal mungkin ia sudah gila" sontak membuat pada yang hadir tertawa menghina Nasi SAW, bagi orang awan itu adalah mimpi disiang bolong, omong kosong dan halusisasi yang tak masuk diakal.

Abu Jahal begitu antusias menceritakan kisah Isra Miraj yang dianggapnya suatu pembohonan kepada seluruh penduduk dan juga pada seluruh pemimpin Qurasy, Nabi Muhammad SAW tidak membalas cemoohan dan bully-an tersebut karena memang Nabi Muhammad SAW tidaklah keluar dari lisan hawa nafsunya melaikan wahyu yang diwahyukan sebagaimana QS. An Najm : 3 dan 4 
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya

إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌ يُوحَىٰ

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).


Abu Jahal berkata kepada para Pemimpin Kabilah Qurarsy bahwa ada satu orang yang sangat berpengaruh, jika satu orang ini tidak percaya pada Muhammad maka selesai risalah ke Nabiannya selesai Agama dan dakwah Muhammad, lirih Abu Jahal. ia adalah Abu Bakar Shiddiq orang yang berpengaruh pada Dakwah Nabi. Abu Jahal menemui Abu Bakar Asshiddiq "Ya Aba Bakr, apakah kau telah mendengar kisah Muhammad?, akal mana yang bisa menerima kebohongan Muhammad dalam sepertiga malam pergi dari Masjidil Haram Makkah ke Masjidil Aqsho Palestine lalu ke langit ke tujuh bertemu Allah. apakah kau mempercayainya ya Aba Bakr?" mendengan hasutan kebencian tersebut Abu Bakar menjawab "Wallahu (Demi Allah) jika Muhammad bercerita lebih dahsyat dari pada kisah itu maka aku akan mempercayainya". pantaslah Abu Bakar dijuluki As Shiddiq dan Abu Jahal dijuluki Jahal.


Abu Bakar Shiddiq segera menemui Rasulullah untuk mengkonfirmasi berita yang ia dapatkan dari Abu Jahal tersebut, bertanya Abu Bakar "Apaka berita yang kudengar dari Abu Jahal benar Ya Rasulullah?" Nabi Menjawab "Benar ya Abu Bakar". kecerdasan ide Abu Bakar disini tidak bisa dianggap enteng, ia berkata pada Nabi "Ya Rasulullah engkau adalah benar utusan Allah, engkau tidak akan berdusta. apakah kau mau untuk kupertemukan pada Qurasy ? kau ceritakan semua yang kau lihat di Masjidil Aqsha, karena memang kau tak pernah kesana" Nabi menyetui usulan Abu Bakar Shiddiq. 

Abu Bakar Shiddiq cerdas, ia tahu petinggi Qurasy pasti tahu betul bentuk Masjid Al Aqsho bagaimana ornamentnya, bentuk pasarnya dan hal-hal detil yang ada disana sekaligus ia mempercayai bahwa Nabi utusan Allah tidak akan berbohong, Abu Bakar penengah terbaik kala itu.

Abu Bakar berkata pada Qurasy yang telah kumpul saat itu, "Kalian Qurasy pasti mengetahui bentuk rupa di Masjidil Aqsho, maka jika kalian anggap Muhammad berbohong izinkan Muhammad menceritakan apa dan bagaimana bentuk Masjid Al Aqsho, jika Muhammad salah kau boleh mendustakannya" Kaum Qurasy dan Abu Jahal berharap Nabi salah sehingga ini bisa menjadi pembuktian dan akhir dari dakwah Nabi.

Nabi Muhammad SAW seperti dibukakan Masjid Al Aqsho tepat dibola matanya, ia ceritakan secara detil apa dan bagaimana yang ia rasakan dalam proses Isra tersebut, ia mengimami sholat seluruh Nabi. ia menjelaskan bentuk Masjid, pasar-pasar dan hal-hal yang tampak disana. Qurasy selalu mengatakan "Muhammad Benar, Muhammad Benar, Muhammad Benar" tidak ada satu pun yang meleset dari apa yang keluar dari mulut Baginda Rasulullah SAW. bayangkan disaat itu tidak ada tekhnologi seperti zaman kita sekarang, tidak ada Google, Youtube, Whatsapp, GPS dan lain sebagainya Tapi Nabi Muhammad dengan sempurna menjawab telak cemoohoan, hinaan serta Bullyan tersebut dengan sempurna, Subhanallah Walhamdulillah, Walailaaha ilallah, Wallahuakbar.

Sebelum menutup pertemuan tersebut Nabi Muhammad SAW bertanya "Apakah jika satu bukti lagi ku sampaikan kalian akan beriman pada Allah?", Qurasy menjawab "Tentu saja, apa itu?". Jawaban yang ke dua ini juga tak kalah dahsyatnya.

Rasulullah SAW berkata "Tahukah kalian ketika aku pulang dari Masjidil Aqsho ke Makkah ini diperjalanan aku melihat kafilah (gerombolan pedangang 3 unta lebih) yang sedang kehilangan untanya, aku memberitahunya bahwa unta tersebut ada dibalik lembah yang aku lihat dari langit. ciri-ciri unta tersebut berwarna putih dan berkalung shall warna merah. dua atau tiga hari lagi Kafilah tersebut sampai disini (Mekkah) silahkah kau tanyakan apakah yang aku sampaikan ini benar atau tidak", mendengar kisah Nabi membuat penduduk Makkah gemapar saat itu, mereka ingin pembuktian apakah Isra Miraj Nabi Muhammad adalah benar atau hayalan belaka.

Ketika Kafilah itu tiba di Makkah seluruh penduduk telah menanti-nanti tak sabar ingin segera mengetahui kebenaran kisah Nabi Muhammad tersebut. Penduduk bertanya "Hai Fulan apakah benar kau memiliki unta berwarna putih dengan menggenaka shall berwarna merah?" , Kafilah menjawab "Benar", penduduk bertanya lagi "Apakah ditengah perjalanan untamu tersesat atau hilang?", Kafilah menjawab "Benar, pada saat kami kehilangan unta terbaik kami, kami semua mendengar dari langit ada seruan suara yang menuntun kami kesuatu lembah dan disitu kami menemukan unta kami yang hilang. kalian ini kok bisa tahu apa yang kami hadapi? kalian tahu dari mana?" para penduduk sontak kaget dan kagum lalu berkata " Kami tahu dari Muhammad SAW dalam kisah Isra Mirajnya".

Pembuktian ini menjadi bukti telak akan kebenaran Isra Miraj sebagai mana QS. Al Isra : 1 diatas, saya menulis ini dengan pesan kepada siapapun yang membaca apakah dengan kisah ini kita masih setengah hati beriman pada Allah dan RasulNya? Bergembiralah kita akan kebesaran Allah SWT dengan janji-janjiNya, mari kita bertaqwa hanya kepadaNya, jangan menyekutukannya dan jangan sampai kita wafat dalam keadaan tidak dalam Iman kepada Allah SWT. Naudzubillah.

Mohon maaf jika dalam kisah tersebut dialog-dialog yang saya tulis semata-mata untuk mempermudah literasi pemahaman kita atas suatu kisah besar yang telah terjadi pada masa itu.

Maafkan saya atas kebodohan dan kekhilafan saya ini, semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT dan Syafaat Nabi Muhammad SAW "SAJA".

Hadaniyallah waiyakum illa sirotihil mustaqim,
Wassalamualaiku warahmatullahi wabarakatuh.

Al Fakir

-mht

















Kamis, 16 Juli 2020

BIDARA - Ziziphus Mauritiana (SIDR) Dalam Pandangan Akademik dan Syariat




Bismillahirahmanirahim,

Itulah sebaik-baik kata untuk sebagai pembuka suatu Majelis Bismillahirahmanirahim Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, jikalah perkataan itu tidak terucap dalam satu majelis apalagi dalam kajian ilmiah seperti yang saya tulis saat ini niscaya majelis atau kajian itu seperti bangkai yang tidak berguna, hilang ditelan zaman tidak berfaedah dan tidak memberikan kontribusi positif didalam suatu khazanah keilmuan.

Shawalat dan Salam tak pernah kita lupakan kepada Badinda Rasulullah SAW, Habibina Wa Syafiina Wa Maulana Muhammad Shalallahu alaihi waalihi waashabihi wasallam berdasarkan QS Al Ahzab : 56 إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا yang artinya : "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya" sepatutnyalah kita sebagai Hamba Allah SWT yang memiliki iman dan ketaqwaan mendawamkan, melantunkan serta mengimani apa-apa yang telah diperintahkan oleh Robbul Alamiin Maha Memiliki Segala-Nya tanpa terkecuali.

Dalam tulisan saya kali ini, ada hal yang membuat saya terdorong untuk membuat riset perihal Kajian Ilmiah seputar Pohon Bidara / Sidr atau dengan bahasa latin Ziziphus mauritiana  sebagai mana telah tertuang dalam situs Wikipedia Ensiklopedia Bebas berjudul Bidara yang telah diperbaharui tepat pada tanggal kelahiran saya 11 Februari 2020 pukul 20.06 sehingga memudahkan saya mencantumkan referensi bahan tulisan kajian ini.

Ketertarikan oleh daun Bidara - Ziziphus Mauritiana itu sudah ada sejak saya masih duduk di bangku SMP ketika itu masih sekolah di SMP Muhammadiyah 6 Tanah Abang Jakarta Pusat saya diminta saudara untuk mencari daun Bidara untuk pengobatan orang yang sakit karena kesurupan. Saya bertanya kepada teman-teman tetangga akan keberadaan pohon yang baru saya dengan kala itu, akhirnya ada seorang yang memberitahu kalau di Darul Aitam Tanah Abang ada Pohon Bidara - Ziziphus Mauritiana ditengah halaman gedung tesebut dengan pohon yang menjulang tinggi keatas.

Darul Aitam sebagaimana juga pernah dikisahkan oleh Ustadz Adi Hidayat ketika beliau ceramah di Masjid Al Makmur Tanah Abang ketika itu beliau membahas tentang keterkaitan Ulama yang mendirikan Jamiatul Khair dan Darul Aitam yang tidak lepas dari peran Rabithah Alawiyah yang kini Darul Aitam berpindah kebilangan Jagakarsa Jakarta Selatan, ketika itu juga disamping Ustadz. Adi Hidayat ada kakek saya tercinta KH. Syukur Yaqub si Kumbang Tenabang ada kisah tentang beliau di Hendra 1988 - 1993 ketika beliau membantu menembuhkan bapak dari musibah tumbal.

Kembali ke Pohon Bidara (Sidr) saya pribadi juga pernah mempunyai pengalaman, ketika pertama kali memiliki Bidara Laut yang ditanam media pot kemudian ditaruh dirumah ketika hari itu juga saya bermpimpi didatangi mahluk atau sejenis jin yang berlirih "Kenapa itu ditanam disini" seolah mengisyaratkan bahwa keberadaan pohon kecil itu sedikit menggangu kalangan mereka yang tak kasat mata.

Dalam Pandangan Akademik

Bidara /  Sidr Memiliki nama latin Ziziphus Mauritiana lebih terkenal masyarakat dengan panggilan Bidara Arab karena biasa digunakan untuk terapi pengobatan sihir dan juga biasa digunakan untuk memandikan jenazah. saya berpandangan kenapa diberi label "arab" karena memang sejatinya orang-orang Jakarta seringkali membuat suatu nama dengan identitas yang melekat pada benda, barang atau orang tersebut contoh "Mamat Portal" biasanya orang Betawi Jakarta mempermudah dengan penyebutan tersebut dengan alasan si Mamat adalah penjaga Portal (Satpam) atau "Kolak Biji Salak" juga untuk mempermudah penyebutan karena kolak dari bahan ubi tersebut mempunyai bentuk yang menyerupai biji salak sehingga kuat dugaan saya bahwa Bidara Arab juga karena yang lebih banyak menggunakannya dari kalangan arab untuk kegiatan Ruqyah, memandikan Jenazah dan lain sebagainya.

Bidara /  Sidr  - Ziziphus Mauritiana  mempunyai Klasifikasi Ilmiah seperti data berikut ini, Kerajaan     : Plantae
Divisi           : Magnoliophyta
Kelas           : Magnoliophyta
Ordo            : Rosales
Famili          : Rhamnaceae
Genus         : Ziziphus
Spesies       : Z. Mauritiana

Dimasyarakat Bidara dikenal dengan sebutan Bidara Arab, Bidara Cina, Bidara Laut, Apel India, Putsah dan masih banyak istilah nama ditiap daerah juga berbeda-beda. 

Namun secara fakta Bidara juga mempunyai komposisi yang luar biasa nilai kandungan buah per 100 gram sebagai berikut :
 
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi24,76 kJ (5,92 kcal)
Karbohidrat17 g
Gula5.4-10.5 g
Serat pangan0.60 g
Lemak0.07 g
Protein0.8 g
Air81.6-83.0 g
Tiamina (Vit. B1)0.02-0.024 mg (-2%)
Riboflavin (Vit. B2)0.02-0.038 mg (-3%)
Niasin (Vit. B3)0.7-0.873 mg (-5%)
Kalsium25.6 mg (3%)
Besi0.76-1.8 mg (-14%)
Fosfor26.8 mg (4%)
[3]
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa.
Sumber: Data Nutrisi USDA

-Bersambung






















Selasa, 14 Juli 2020

Mukjizat Nabi Muhammad Mengobati Mata Hampir Putus



Mukjizat Nabi Muhammad SAW
dalam Mengobati Mata yang Hampir Putus


Bismillahirahmanirahim,

Alhamdulillah wasyukrulillah wa nikmatillah, Allahuma sholi alla sayyidina Muhammad wa ala alihi wa ashabi.

Bersyukur pada Allah SWT kita masih diberikan nikmat hidup, nikmat sehat, yang tak kalah pentingnya nikmat Iman wal Islam, karena hanya Iman dan Islam kita seperti memiliki Golden Ticket untuk masuk kearena Syurga Allah SWT yang tiada tara kenikmatan dan keindahannya yang tak pernah terlintas dalam fikiran kita selama didunia ini.

Shalawat dan salam kepada Baginda manusia sempurna kekasih-Nya, kecintaan kita semua yang Insya Allah selalu kita harapkan bertemu dengan nya dan mendapat syafaat diakhirat kelak Amin ya robbal alamin.

Dalam video yang telah saya share pada Youtube Channel HendraStudioGraphy OFFICIAL berjudul Mukjizat Rasulullah Mengobati Mata Yang Hampir Putus, kisah ini betul-betul heroik dan membuat keimanan seakan menebal seketika jika kita mempelajari satu dari sekian banyak Mukjizat Baginda Rasulullah Muhammad SAW tercinta.

Saat itu setelah berakhirnya perang Badar, seorang kesatria Mujahid Fi Sabilillah Qatadah RA terkena tancapan anak panah dari musuh Allah yang ketika itu berperanglah antara kaum Muslimin dengan Qurasy Jahiliah, Anak panah tersebut tepat mengenai kelopak mata Qatadah RA sehingga Bola mata beliau keluar bergelantung hanya menyisakan beberapa urat matanya sebagai penopan bola mata.

Qatadah RA terduduk kesakitan namun beliau masih diberikan kesempatan hidup oleh Allah SWT untuk melanjutkan perjuangan bersama Baginda Rasulullah SAW. ketika itu sahabat Qatadah RA menyarankan agar matanya dipotong saja agar tercatat dan melanjutkan perang untuk mengejar mati syahid. Namun Qatadah RA yang ketika itu merasakan sakit yang luar biasa meminta kedua sahabatnya untuk mengantar ke Rasulullah SAW.

Ketika Qatadah RA dan dua orang sahabat dipapah berjalan menuju Rasulullah SAW, dikajuhan Rasulullah terlihat tersenyum hingga membuat beberapa Mujahidin yang melihatnya terheran-heran mengapa melihat Qatadah RA yang begitu berlumuran darah dan mata yang rusak bergelantung itu nabi tersenyum.

Tibalah Qatadah RA dengan dua sahabatnya tepat di hadapan Nabi Muhammad SAW, seraya melirih dan merintih kesakitan, Qatadah RA memulai percakapan :

Qatadah       : Ya Rasulullah, aku terkena anak panah hingga seperti ini
Rasulullah    : Wahai Qatadah, ada 2 pilihan dan kau bisa memilih salah satunya yaitu :
                       Pertama matamu dipotong saja dan kau pasti dapat jaminan syurga 
                       Kedua aku obati matamu Insya Allah sembuh atas izin Allah namun tidak ada
                       Jaminan Syurga

Qatadah yang ketika itu merasakan sakit, berfikir didalam hati karena ia juga berniat untuk menikahi seorang wanita yang akan menjadi istrinya, rasa malu jika ia menikah dengan mata yang kosong alangkah buruk fikirnya. terlintas didalam benaknya dan disampaikanlah kepada Baginda Rasulullah SAW.

Qatadah         : Ya Rasulullah, Mohonkanlah kepada Allah SWT agar mataku disembuhkan
                         sekaligus aku mendapat jaminan Syurga-Nya

Mendengar jawaban Qatadah RA, Rasulullah SAW tersenyum tanda bahwa ia menyetujuinya (masya Allah) kita bayangkan kecintaan kita kekasih kita tersenyum. Lalu Rasulullah dengan Mukjizat yang diberikan Allah SWT kepadanya mulai menyentuh bola mata Qatadah, mencabut anak panahnya dan dengan tangan lembut beliau memasukan kembali bola mata yang hancur itu ke kelopak mata Qatadah RA. Seketika Rasulullah mencabut tangan sucinya, pada saat itu juga mata Qatadah RA berfungsi sebagaimana keadaan normal tidak ada sisa bercak darah bahkan didalam riwayat Qatadah RA tidak bisa membeakan mana mata yang rusak tadi serasa tidak terjadi apa-apa.

Subhanallah walhamdulillah walailaha ilallah Allahuakbar.

Mohon maaf jika ada periwayatan yang keliru adalah murni karena kefakiran ilmu saya dan kebenaran hakiki hanya milik Allah SWT.

Hadaniyallah wa iyakum illa sirotihil mustaqim,
Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Alfakir

-mht
                    










































Kisah Pemuda dan Batu Zamrud



Kisah Pemuda dan Batu Zamrud
Full Video On Youtube Channel 
HendraStudioGraphy OFFICIAL


Bismillahirahmanirahiim,

Dalam video yang telah saya upload di Youtube Channel HendraStudioGraphy OFFICIAL, saya kisahkan tentang seorang pemuda pada zaman Tabiin Makkah Al Mukarramah yang dengan kejujurannya itu Allah SWT tidak mengurangi apa yang telah menjadi haknya sedikitpun bahkan dengan cara yang diluar akal sehat manusia. 

Seorang pemuda yang saya belum ketahui namanya, beliau pemuda Muslim yang telah melaksanakan Sholat Dzuhur di Makkah Al Mukaramah Saudi Arabia, beliau menemukan satu kantong berwarna biru, berbahan beludru yang berisikan batu mulia Zamrud (Emerald Stone). 

Pemuda itu tanpa berfikir panjang berdiri disalah satu tempat dan segera memungumkan kepada para jamaah yang selesai melaksanakan Sholat Dzuhur disana, seraya berkata "Aku telah menemukan satu kantung berwarna biru, berbahan beludru bagi siapa yang telah kehilangan barang tersebut, kini ada pada ku silahkan untuk mengambilnya" Pemuda tersebut berulang-ulang memberikan kabar temuan barangnya tersebut namun tidak ada satupun orang yang menjawabnya atau mengklaim barang itu miliknya.

Pada penutup pengumunan tersebut pemuda itu berkata "bagi siapa yang mengetahui jika ada orang yang kehilangan silahkan datang ke rumah ku yang tak jauh dari masjid ini" sampai pengumuman terakhir tidak ada tanda-tanda orang yang merasa kehilangan barang seperti yang disampaikan.

Ketika menjelang waktu Ashar, ditempat yang sama seperti pemuda tadi mengumumkan temuan barangnya ada seorang kakek-kakek tua seraya berkata "Wahai saudaraku apakah ada diantara kalian yang telah menemukan barang ku yang hilang?, aku telah kehilangan satu kantung berwarna biru dan berbahan beludru", "bagi siapa saja yang menemukannya akan aku beri imbalan sebesar 500 Dirham". Ketika itu tidak ada juga orang yang menjawabnya. 

Hingga selang beberapa waktu ada satu orang yang menghampiri kakek tua tersebut dan berkata "Pak tadi tepat ditempat yang bapak berdiri saat ini, ketika bada Dzhuhur ada seorang pemuda yang mengumumkan bahwa ia telah menemukan barang dikantung biru berbahan beludru, saya yakin itu milik bapak, jika berkenan setelah Shalat Ashar saya antarkan bapak kerumahnya yang tidak jauh dari Masjid ini", kakek tua itu merasa lega dan tersenyum dan setuju untuk diantarkan kerumah pemuda tersebut.\

Ketika Bada Ashar Shalat telah ditunaikan, tiba saatnya kakek tua itu diantar satu orang yang berkenan membantu menemui pemuda tadi, tibalah dua orang ini kerumah pemuda tersebut mengetuk pintu, ucapkan salam lalu bertemu dan memulai pembicaraan tentang barang tersebut. 
Pemuda      : Apa betul bapak telah kehilangan barang
Kakek tua   : Betul nak
Pemuda      : Jika begitu bisakah bapak menjelaskan ciri-cirinya agar saya tidak salah 
                     Memberikan barang tersebut ke orang yang bukan pemiliknya
Kake tua     : Saya setelah Sholat Dzuhur di Masjid tadi kehilangan tas berwarna Biru, 
                     berbahan beludru dan berisikan batu Zamrud (Emerald Stone) 
                     ada beberapa guratan di batu tersebut,begini, begini dan begini.  
                     Batu itu sangat 
                     berharga bagi saya dan saya berjanji siapa saja yang menemukan dan
                     mengembalikannya akan saya beri imbalan 500 Dirham
Pemuda      : Alhamdulillah Allah SWT mempertemukan kembali barang bapak yang hilang,
                     Benar saya telah temukan barang bapak dengan ciri-ciri yang telah bapak 
                     Ceritakan, ini barang milik bapak silahkan ambil !
Kake tua      : Alhamdulillah saya telah memiliki kembali batu tersebut, 
                      ini nak seperti janji saya, 500 Dirham saya berikan kepadamu !
Pemuda       : Saya tidak akan mengambilnya pak. ini adalah barang milik bapak 
                       Saya tidak pantas menerima imbalan tersebut, semua karena Allah SWT

Akhir kata - sang kake tua terus membujuk agar pemuda tersebut menerima apa yang telah ia janjikan berupa imbalan 500 Dirham dan tetap pemuda tersebut menolak secara beradab dan akhlak serta bahasa yang santun, sehingga membuat sang kake kagum terhadap sikap pemuda tersebut.

Tiga Bulan setelah kejadian tersebut, sang pemuda yang ditakdirkan Allah SWT dengan ekonomi yang berkurang sehingga ia merasa perlu untuk hijrah dan mencari pekerjaan untuk menopang kehidupannya. ia berniat untuk ke negri orang dengan menaiki kapal mengarungi lautan.

Musibah diatas lautan terombang-ambing mendayuh-dayuh membuat kapal yang ditumpangi pemuda itu terjungkal terbalik dan akhirnya musibah tidak dapat dihindarkan, kapal tersebut tenggelam kedasar lautan. pemuda tersebut atas qadarullah (kehendak Allah SWT), ada sebilah papan mengambang sehingga seperti penyelamat hidup bagi sang pemuda untuk melanjutkan hidupnya.

Terdampar di suatu tempat terpencil, pemuda tersebut atas izin Allah SWT masih diberikan umur untuk melanjutkan misinya di dunia ini, beliau terdampar hanya dengan pakaian dibadan yang ia miliki, ketika itu masuk waktu subuh, sang pemuda atas izin Allah menemukan suatu masjid yang tak jauh dari bibir pantai. Masjid tersebut terlihat tidak terawat, kumuh dan kotor seperti tidak diurus beberapa bulan kebelakang, pemuda itu bergegas untuk membersihkan Masjid seorang diri.

Masuk waktu Adzan Subuh pemuda tersebut yang memiliki surat merdu beliau juga seorang Hafidz Quran dari Makkah ia mengumandangkan Adzan. Allahuakbar, Allahuakbar. Mendengar ada suara adzan membuat penduduk setempat seperti terpanggil untuk kembali berdatangan ke Masjid untuk melakukan Sholat Subuh berjamaah, karena sudah 3 bulan di Masjid tersebut tidak dilakukan Sholat Berjamaah karena sang imam telah wafat.

Waktu Sholat subuh dilaksanakan, pemuda tadi karena terdengar memiliki suara yang indah dipersilahkan untuk menjadi Imam pemimpin sholat Subuh. Selesai Sholat ditunaikan, penduduk setempat berbincang-bincang menanyakan dari mana dan mengapa pemuda itu ada disana. sang pemuda berkisah dari awal ia melakukan hijrah sampai dengan ia terdampar di tempat itu.

Waktu telah berjalan kurang lebih 3 bulan, pemuda itu dipercaya masyarakat sebagai pemuda yang alim taat ibadah dan dijadikan guru ilmu agama layaknya ustadz yang memiliki banyak santri. Para penduduk merasa alangkah baiknya pemuda itu jika dikenalkan dengan seorang wanita terbaik yang ada disana, wanita itu terkenal sholeha menjaga diri dengan baik, wanita itu adalah anak dari Imam Masjid yang telah meninggal dunia 6 bulan lalu sehingga masyarakat merasa cocok jika pemua itu di jodohkan dengan putri sang Imam Masjid.

Singkat cerita pemuda itu dibujuk dan ia juga telah mendengar cerita tentang kesolehan wanita tersebut ia setuju untuk di taaruf-kan (kenalkan lebih dekat), tibalah saat pen-taaruf-an itu diadakan, dihadapkan wanita tadi dengan pemuda dan disaksikan oleh seluruh masyarakat setempat, banyak orang tersenyum simpul merasakan aura kecocokan antara pemuda sholeh dengan wanita sholeha yang mengenakan cadar tersebut didudukan bersama duduk berjauhan dan bersiap saling pandang yang diperbolehkan wajah dan telapak tangannya saja.

Sikap aneh sang pemuda terekam dalam pandangan masyarakat hingga ada salah satu anggota masyarakat berkata "Hay pemuda kau telah dzolim terhadap wanita itu, harusnya kau pandang wajah dan telapak tangannya, kenapa mata mu melihat perhiasannya" pemuda itu menatap tajam kearah kalung yang dikenakan wanita tersebut, tetap dipandangnya tanpa menghiraukan cantik paras wanita itu. seraya pemuda itu berkata "Sebentar, mengapa saya melihat pada kalung yang dikenakan itu?" seluruh masyarakat terdiam. "Saya yakin dengan seyakinnya bahwa saya punya cerita dengan batu permata itu, enam bulan lalu sebelum saya Allah takdirkan ketempat ini, saya pernah menemukan batu zamrud dengan tas berwarna biru dan berbahan beludru. hingga akhirnya ada seorang kake tua yang datang pada saya, menceritakan barangnya yang hilang. saya telah memberikan barang itu kembali ke tangan kake tua tersebut".

Mendengar cerita pemuda tersebut seluruh masyarakat tanpa terkecuali takbir bersahut-sahutan Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar. Pemuda terheran mengapa kalian takbir? salah seorang masyarakat berkata "Taukah kamu wahai pemuda? kake tua yang kau ceritakan itu yang kau kembalikan batu zamrud-nya dan kau juga tidak mau mengambil imbalan 500 Dirham, Beliau adalah Imam Masjid kami ulama kami, orang soleh yang juga sekaligus bapak dari wanita yang hari ini ada dihadapanmu. Imam kami telah berkisah tentang kemuliaan ahlakmu, dan sebelum meninggal dunia ia berdoa agar kamu menjadi suami putrinya ini" takbir kembali bersahut-sahutan Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar.

Menikahlah pemuda soleh ini dengan putri sang Imam tadi mereka menjalani hidup dengan kebahagiaan dan keberkahan, namun Allah SWT tidak memberikan usia yang panjang kepada sang istri 3 bulan setelah pernikahan sang istri pulang ke Rahmatullah. 

Akhir kata si pemuda tadi Allah SWT takdirkan memiliki batu Zamrud secara haq dan menjadi ahli warisnya.

Begitu banyak kisah-kisah yang telah sampai kepada kita, insya Allah kedepan saya akan membahas topik-topik untaian Mutiara Hikmah yang bisa kita ambil manfaat dan faedah-nya.

Semoga Allah maafkan saya sekeluarga apabila ada periwayatan yang keliru, kesalahan datang dari saya pribadi kebenaran hakiki hanya dari Allah SWT.

Hadaniyallah waiyakum illa sirotihil mustaqim,
Wassalamualaikum warahmatullah wabarokatuh

Alfakir

-mht 
 









Mukjizat Nabi Muhammad SAW Terhadap Makanan




Kisah Mukjizat Nabi Muhammad SAW
Terhadap Makanan 


Bismillahirahmanirahim,

Allahuma sholi ala sayidina Muhammad wa ala ali wa ashabi..

Kali ini saya berbagi kisah menakjubkan dari Baginda Rasulullah Muhammad SAW tentang Makanan, ketika itu pada saat perang Khandak, ada dua orang sahabat yang memang saat itu sedang dilanda kelaparan, tidak ada stok pangan karena semua mujahidin harus turun ke medan perang. Datanglah kedua orang sahabat tersebut ke Rasulullah SAW seraya berkata "Yaa Rasulullah kami kelaparan, tidak ada yang bisa kami konsumsi sudah beberapa hari ini, ada riwayat mengatakan kurang lebih 3 hari. mendengar hal tersebut Nabi Muhammad SAW tidak menjawab secara lisan, melainkan Nabi juga membuka penutup badannya yang ternyata sudah ada 3 (tiga) buah batu, yang menandakan Nabi Muhammad SAW juga lebih lapar dibanding para sahabat yang lain.

Melihat kejadian itu sahabat mulia Jabir Bin Abdillah RA. terenyuh dan merasa iba dicampur sedih karena melihat kekasih Allah SWT sedang dilanda kelaparan yang begitu sangat, Jabir memberanikan diri mendekat pada Rasulullah untuk meminta izin pulang sementara waktu untuk menemui istrinya dirumah. Jabir berkata "Ya Rasulullah, izinkan saya pulang kerumah sesaat untuk menemui istri saya" Rasulullah menjawab "Silahkan Jabir tapi ingat cepat kembali karena tugas belum selesai" Jabir menjawab "Baik Ya Rasulullah" setelah mendapat izin segera Jabir bergegas pulang memenui istrinya dirumah.

Setiba Jabir dirumah ia menceritakan kepada sang istri kalau ia melihat kejadian yang memilukan, Rasulullah dan seluruh mujahidin yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshor sedang dilanda kelaparan yang sangat serius, terjadi percakapan antara Jabir bin Abdillah dengan sang istri, 
Jabir     : Apakah kita memiliki makanan yang bisa diberikan kepada Rasulullah istriku?
Istri       : Kita hanya mempunyai satu ekor kambing kecil dibelakang rumah 
               dan satu sak gandum (1) 2,5 - 2,7 Kg saja, bagaimana jika buatkan kari kambing ?
Jabir      :Ide yang bagus ! baiklah akan ku sembelih kambing kecil itu 
               dan kau buatkan masakannya
Istri         :Jabir undanglah Rasulullah beserta 3-4 orang saja, 
               jangan lebih dari itu makanan tidak cukup 
               aku tidak tanggung jawab jika kau undang orang banyak

Dengan hati yang semangat Jabir segera bergegas kembali ketempat Rasulullah dan Mujahidin berkumpul, ia mendekati Rasulullah seraya berbisik pelan. 
Jabir             : Ya Rasulullah, dirumahku ada sedikit makanan yang telah aku siapkan 
Rasulullah    : Betulkah itu wahai Jabir?
Jabir             : Betul Ya Rasulullah, tapi aku mohon maaf hidanganku sedikit 
                       hanya untuk 3-4 orang saja karena aku hanya mempunyai satu ekor 
                       anak kambing dan satu sak gandum footnote(1)
Rasulullah     : Kalau begitu sangat banyak dan berkah

Tidak perlu berlama-lama Rasulullah SAW bergegas berdiri ditangah kaum Muhajirin dan Anshor yang dalam riwayat sebanyak 1000 orang itu, seraya berkata : "Wahai kaum Muhajirin dan Anshor, Wahai para Mujahidin kita semua diundang oleh Jabir Bin Abdillah untuk makan bersama" mendengar sikap Rasulullah Jabir terdiam dan tidak bisa apa-apa mengingat ia hanya punya satu ekor kambing dan satu sak gandum ia terbayang-bayang perkataan sang istri yang mengizinkan 3-4 orang saja. Saya penulis tidak bisa membayangkan betapa pucat pasinya Jabir pada saat itu, bingung campur takut serta merasa malu karna sepertinya tida mungkin bisa menjamu kaum Mujahidin yang 1000 orang itu untuk makan bersama dirumah sempitnya.

Rasulullah SAW kecintaan kita semua semoga diakhirat kelak kita semua mendapatkan syafaatnya Allahumma Sholli ala sayidina Muhammad. Rasul berkata kepada Jabir "Ya Jabir, sekarang kau pulanglah dan jangan sentuh makan yang kau hidangkan". Tanpa berlama lama Jabir segera lari (dalam riwayat Jabir lari terburu-buru pulang).

Sesampai di rumah Jabir berkata kepada sang istri "Wahai istriku kita telah dipermalukan Nabi, Nabi telah mengundang seluruh kaum mujahidin untuk makan dirumah kita" dipermalukan disini bermaksud Jabir "Malu" karena secara logika dia hanya memiliki rumah yang kecil dan sempit serta hidangan hanya untuk porsi 3-4 orang saja, betapa malunya Jabir nanti jika para Mujahidin tiba di rumahnya dan makan tidak mencukupi. Sang istri juga panik berkata "Ya Jabir, sudah ku katakan kau undang saja Rasul dengan 3-4 orang saja, makanan tidak cukup, aku dan anak-anakmu juga belum makan".

Istri Jabir adalah Mukmin yang sholehah ia berdoa pada Allah SWT agar urusannya dipermudah, ia mencoba memenangkan diri dan bertanya ke Jabir "Apakah ada pesan dari Rasulullah" Jabir menjawab "Ada, kata Nabi pulang dan jangan sentuh makanannya" Istri Jabir sepertinya menyerahkan seluruhnya kepada Allah dan Rasulnya dengan tingkat keimanan yang tinggi, lalu berkata "Baiklah Jabir, Susun hidangan itu dan jangan ada yang menyentuhnya karena itu pesan Nabi" Jabir dan Istri menanti Rasulullah dan 998 Mujahidin tiba di rumahnya dengan perasaaan yang campur aduk, seraya terus berdoa kepada Allah semoga semua acara ini dipermudah.

Tibalah Sayidina Muhammad SAW beserta Muhajirin dan Anshor yang sedang dilanda kelaparan berhari-hari tidak makan, beberapa dari mereka mengganjal perut dengan batu untuk menekan usus sebagai pereda rasa lapar. Rasulullah pertama yang masuk kedalam rumah Jabir Bin Abdillah, Mengucapkan "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh", Jabir Menjawab "Waalaikum Sallam Ya Rasulullah", "Mana hidanganmu wahai Jabir ?" setelah hidangan dihadapkan kepada Baginda Rasulullah SAW dibacakanlah Doa oleh Kekasih Allah, Kecintaan kita semua Salallahualaihi wasallam.

Rasulullah memanggil Jabir "Ya Jabir, kau dan istrimu panggilah Khabasa foot note (2), Nabi menyuruh Istri Jabir memanggil para pembuat roti dari kalangan akhwat (wanita) sebanyak-banyaknya. Isti Jabir menjawab dengan santun "Ya Rasulullah, saya hanya punya satu sak gandum sepertinya saya bisa membuat sendiri tanpa bantuan Khabaja", Rasul menjawab "Panggilah Khabaja" isti Jabir pun segera melaksanakan perintah Nabi SAW.

Jabir Bin Abdillah diberi tugas memanggil 10 - 10 orang untuk masuk kedalam rumahnya, secara bergantian tertib untuk makan, didalam rumah Jabir ada Nabi Muhammad yang menyendokkan kari kambing dan cuilan gandum yang dikerjakan oleh pada Khabaja. 

Mukjizat nabi tersebut disaksikan oleh 1000 orang para mujadhidin dan Khabaja itu bahwa setiap kali Nabi menuangkan kari kambing dan gandum, tidak pernah kari dan gandum tersebut kurang melainkan kembali seperti semula, semua orang yang makan tidak dibatasi oleh Nabi Muhammad SAW, yang menambah diberikan tidak ada batasan makan disana. 10 - 10 orang makan dengan tertib teratur dan berkah bayangkan 3 hari tidak makan dan makan itu juga untuk hari-hari kedepan. Mukjizat ini disaksikan oleh seluruh orang yang ada saat itu dan diabadikan kisah ini oleh HR Bukhari dan juga dalam Buku Ensiklopedi Iman Karya Syaikh Abdul Majid Adz Dzandani juga tentang 10 Bukti Imliah Mukjizat Rasulullah SAW.

Singkat cerita 1000 mujahidin beserta Rasulullah telah menyantap hidangan Jabir Bin Abdillah berupa kari kambing dan gandum alhasil kari tersebut dan gandum tetap utuh, itu adalah bukti kebesaran Allah berupa Mukjizat yang diberikan pada Manusia Sempurna Kekasih Allah SWT Muhammad SAW. 

Kari Kambing dan Roti Gandum masih utuh, Nabi menyuruh Jabir dan Istri agar membagikan makanan tersebut keseluruh penduduk Madinah yang ketika itu juga sedang mengalami kesulitan pangan, seluruh penduduk kota madinah, orang tua, anak-anak seluruh Khabaja tanpa terkecuali dapat menyantap hidangan Jabir yang penuh berkah berkat doa Nabi Muhammad SAW. Tiba ketika tuan Rumah Jabir beserta Istri dan anak-anak beliau makan disitulah kari kambing dan roti gandumnya berkurang hingga habis. Subhanallah, Walhamdulllah walailaha ilallah wallahuakbar.

Satu dari banyanya kisah Mukjizat Nabi Muhammad SAW yang saya ambil cuplikannya dan saya muat dalam video di Channel HendraStudioGraphy OFFICIAL bertujuan agar mengingatkan kembali akan kebesaran Allah dan Rasulnya, agar kita tidak terlena dengan Dunia yang sementara ini, saya menasehati diri saya agar memperbanyak hal-hal yang bermanfaat yang menjadi pundi-pundi amal jariyah ilmu yang bermanfaat bagi saya pribadi, istri, keluarga dan anak keturunan kelak. 

Saya mohon maaf jika dalam periwayatan tidak sesuai dengan kontek kejadian yang sebenarnya karna kesalahan pasti datang dari saya dan kebenaran mutlak hanya dari Allah SWT. 

Akhir kata buat teman-teman silahkan Subscribe Channel Youtube saya di HendraStudioGraphy OFFICIAL insya Allah saya akan berbagi hal-hal bemanfaat untuk kita bahas bersama.

Hadaniallah waiyakum ila sirotihil mustaqim,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Penulis,
Alfakir

-mht

  







Foot note :

(1). Adapun ukuran satu sak makanan pokok menurut Jumhur Ulama (Maliki, Syafiiyah, dan Hambali)  2.751 gram atau setara 2,5 sampai 2,7 Kg. Sedangkan menurut mazhab Imam Abu Hanifah 3.800 gram atau setara 3,8 Kg (Wahbah al Zuhaily, Al Fiqhu Islam Wa Adhilatuhu. Jilid 3, Suriah: Dar Al Fikri Damsyiq, hlm 2.035).

(2) Khabaja ejaan (Kho-Ba-Ja) ialah para pembuat roti seperti di website almaany.com ialah yang membuat Roti












KISAH PEMUDA DENGAN 3 BUAH TERONG

Bismillahirahmanirahim, Teman-teman Rahimakumullah, bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat Iman dan Islam sehingga sampai detik ini k...